WELLCOME, SUGENG RAWUH, SELAMAT DATANG, BE HAPPY

Minggu, 29 September 2013

Waisak Membawa Kebahagiaan

Dhammadesana
Nama           : Budi Alexander
Kelas            : XI SMA Metodist Palembang
Pembimbing : Ivan Yulietmi
Tahun 2010

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa 3x

Sukho buddhānamuppādo                      
Sukhā saddhammadesanā                     
Sukhā samghassa sāmaggī                   
Samaggānam tapo sukho (Dhp.195)
Kelahiran para Buddha merupakan sebab kebahagiaan
Pembabaran ajaran Benar merupakan sebab kebahagiaan
Persatuan Sańgha merupakan sebab kebahagiaan
Dan usaha perjuangan mereka yang telah bersatu merupakan sebab kebahagiaan

Dewan juri yang terhormat
Teman-teman sedharma yang berbahagia
Namo Sanghyang adi Buddhaya
Namo Buddhaya
Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk berbagi Dhamma dengan teman-teman  semua. Ini merupakan karma baik yang luar biasa bagi saya karena pada hari ini dapat berjumpa dengan teman-teman se-Dharma dan berkesempatan untuk berbagi Dhamma Sang Buddha yang luar biasa ini. Hari ini saya akan menyampaikan dhammadesana dengan tema “Waisak Membawa Kebahagiaan”.

Setiap satu tahun sekali, sebagai umat Buddha kita memperingati hari raya waisak. Adakah yang tahu? Apakah hari raya waisak itu? …. Hari raya waisak  merupakan hari yang bersejarah bagi kita semua, yaitu umat Buddha. Karena pada hari inilah Guru Agung kita, Buddha Gotama, lahir, mencapai kebuddhaan, dan parinibbana pada waktu yang sama yaitu pada bulan purnama sidhi di bulan waisak kurang lebih 2554 tahun lalu.

Teman-teman, Buddha Gotama lahir dengan nama Siddhartha Gotama sebagai putra dari Raja Suddhodana dan Ratu Mahamaya dari kerajaan Sakya di India. Pangeran Siddharta lahir pada tahun 623 SM di taman lumbini tepat pada bulan purnama sidhi di bulan waisak, ketika Beliau lahir sungguh terjadi keajaiban yang luar biasa, seperti: bumi bergetar, hujan panas-dingin dan bunga-bunga bermekaran meskipun bukan pada waktunya. Dan tak kalah menakjubkan Beliau pun bisa langsung berjalan sebanyak tujuh langkah dan di setiap jejak langkahnya langkahnya muncul bunga teratai yang sanga luarbiasa indahnya! Wah… hebat ya teman-teman.

Peristiwa kedua adalah hari dimana pangeran Sidharta mencapai Kebuddhaan. Pada usia 29 tahun Pangeran Siddharta bertekad melepaskan kehidupan keduniawiannya dengan memotong rambutnya dan melpaskan perhiasan-perhiasan yang Beliau pakai di tepi sungai anoma. Setelah beliau melepaskan semuanya, Beliau pun mulai menjalani kehidupan sebagai petapa yang sangat sederhana, yang berbeda jauh dengan kehidupan semasa hidup di istana.

Selama 6 tahun Beliau menjalani pertapaan menyiksa diri di hutan uruvela. Setelah selama itu Beliau akhirnya menyadari bahwa semua itu tak ada gunanya. Sampai akhirnya Beliau meninggalkan cara ini dan mencari cara lain. Untuk menguatkan tekad ini Beliau pun pergi ke sebuah sungai yaitu sungai neranjara dengan membawa sebuah patta atau mangkuk makan yang biasa di gunakan oleh para petapa. Setelah sampai, beliau bertekad jika mangkuk ini dapat melawan arus sungai ini, maka cita-cita Beliau akan tercapai. Akhirnya beliau pun melemparkan mangkuknya dan sesuatu terjadi. Ajaib. Sungguh menakjubkan teman-teman bahwa mangkuk yang beliau lempar itu dapat melawan arus sungai itu. Dengan tekad penuh Beliau akhirnya memilih jalan bermeditasi dengan menjaga keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani. Pada akhirnya, ketika Beliau duduk bermeditasi di bawah pohon besar yang menaunginya Beliau mencapai kebuddhaan. Setelah itu selama 45 tahun Buddha berkeliling India mengajarkan Dhamma kepada banyak orang dan tak terhingga banyaknya orang yang telah mendapat manfaat dari dharma yang Sang Buddha ajarkan.

Peristiwa ketiga yaitu hari dimana Buddha parinibbanan pada usia 80 tahun atau tepat pada tahun 543 SM. di bulan purnama siddhi di bulan waisak! Setelah Beliau menyiarkan Dhamma selama 45 tahun, Beliau parinibbana diantara dua pohon sala kembar di kusinara. Pada saat itu, semua siswa-siswanya memberikan penghormatan yang terakhir kalinya dan juga begitu pula dewa-dewa yang tak ketinggalan memberikan penghormatan terakhir pada Buddha Gotama.

Tiga peristiwa penting inilah yang membuat hari raya waisak sangat dihormati oleh seluruh umat Buddha di seluruh dunia. Teman-teman apa makna yang bisa kita ambil dalam setiap perayaan waisak.
Kalau kita renungkan akan ada beberapa hal yang bisa kita maknai seperti dalam syair Dhammapada 195
Kelahiran para Buddha merupakan sebab kebahagiaan
Pembabaran ajaran Benar merupakan sebab kebahagiaan
Persatuan Sańgha merupakan sebab kebahagiaan
Dan usaha perjuangan mereka yang telah bersatu merupakan sebab kebahagiaan

Mari kita bahas satu persatu :
Pertama; Kelahiran para Buddha merupakan sebab kebahagiaan. Teman-teman untuk terlahir menjadi manusia itu tidak mudah, kita harus punya tumpukan karma baik yang sangat banyak, namun demikian bertemu dengan Buddha atau ajaran Buddha jauh lebih sulit lagi. Karena tidak semua orang punya cukup banyak karma baik untuk bertemu Buddha. Buddha adalah manusia suci yang telah tercerahkan sempurna. Beliau adalah teladan hidup bagi siapa saja yang ingin mencapai kebahagiaan dunia dan setelah mati, Beliau mengajarkan pada kita bagai mana menjalani kehidupan yang berkualitas dan akhir yang bahagia, yaitu dengan menjalankan Dharma dalam kehidupan sehari-hari. Ini alasan mengapa Kelahiran para Buddha merupakan sebab kebahagiaan. 

Kedua; Pembabaran ajaran Benar merupakan sebab kebahagiaan. Kita sangat beruntung terlahir pada masa dimana Buddha hadir didunia dan mengajarkan Dhamma. Ajaran Buddha telah berusis + 2554 tahun, namun demikian ajaran Beliau tidak pernah usang, tidak pernah ketinggalan jaman. caba kita renungkan dari jaman dulu sampai sekarang, ajaran untuk tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbuat asusila, tidak berbohong, dan tidak mengkonsumsi zat yang memabukkan adalah ajaran yang dipegang dan dilaksanakan oleh semua orang dudunia, dan ini adalah pedoman sehari-hari kita.

Ketiga; Persatuan Sańgha merupakan sebab kebahagiaan. Dengan adanya contoh nyata dari orang-orang yang telah berhasil mempraktekkan ajaran Buddha dan menjadi arahat, orang suci, dan persatuan mereka adalah sebab kebahagiaan bagi kita.

Dan keempat; usaha perjuangan mereka yang telah bersatu merupakan sebab kebahagiaan, mempraktekkan ajaran Buddha memerlukan semangat dan kesabaran karena kehidupan ini penuh dengan gadoaan untuk melakukan hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri, oleh karena itu usaha perjuangan dari mereka yang bersemangat untuk menjalankan dan merealisasi Dharma adalah sebab kebahagiaan.

Nah teman-teman inilah yang selalu harus kita renungkan setiap saat, terlebih lagi pada saat waisak, Hal ini akan selalu mengingatkan kita untuk selalu meneladani Buddha dan terus mempraktikkan ajaran Buddha dalam setiap detik kehidupan kita, supaya kita bahagia.

Nah teman-teman, kesimpulan dari pembicaraan ini adalah hari raya Tri Suci Waisak merupakan hari yang sangat bersejarah untuk kita, karena pada saat inilah Guru kita sang Buddha lahir, mencapai kesempurnaan dan parinibbana. dengan demikian kelahiran Buddha, pembabaran Dhamma, persatuan sangha dan usaha dari mereka yang telah bersatu adalah sebab kebahagiaan bagi kita.

Baiklah semoga dengan Dhamma desana ini kita semua dapat memperoleh berkah kedamaian, kesehatan dan kebahagiaan. Dan tak lupa juga kita limpahkam jasa-jasa kebajikan ini kepada orang tua kita, guru-guru kita, dan pada semua makhluk!

Sabbesatta bhavantu sukhittata.
Semogha semua makhluk hidup berbahagia!
Sadhu, sadhu. sadhu.

Namo Sanghyang adi Buddhaya

Namo Buddhaya

Tidak ada komentar :